Jumat, 13 November 2015

Road to Sheila on 7 (Back to 90's) Live in Concert - Part 1

"Sheila on 7 akan konser di Lombok!" Itulah kabar dari mbak Nanik di bulan Agustus 2015 lalu yang sukses membuat kami Sheilagank Lombok tidak enak tidur sampai 3 bulan kedepannya. Gelisah, bahagia, gugup, histeris, harap-harap cemas saking sudah lama sekali menunggu kepastian kabar gembira ini. Akhirnya, kami sepakat untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya, ini dia rangkaian ceritanya..

Berhubung Sheilagank Lombok baru saja diresmikan saat Gathering Nasional lalu, maka kami sepakat untuk memperbarui logo dan membuat kaos komunitas. Kaos ini kami rencanakan untuk dipakai perdana oleh Sheilagank Lombok saat konser Back to 90's. Pemilihan warna dan desain adalah hasil konsultasi ke manajemen Sheila on 7. Kami sempat was-was karena kaos masih di proses padahal konser Back to 90's sudah dekat. Berkat dukungan penuh dari Miq Arman-Jegol akhirnyaaaa...kaos kami siap dipakai sekitar 2 minggu sebelum konser Back to 90's.

Mas Ketua Budi sedang pamer kaos Sheilagank terbaru
Sejak bulan Agustus, kami sudah mulai memborong tiket konser dan terus menyisir jalanan kota Mataram untuk memantau publikasi konser (haha..ngalahin satpol PP yang sedang bertugas).

Publikasi Konser Back to 90's di salah satu jalan utama Kota Mataram

Selain temu rutin, kami mengadakan beberapa kali rapat pembahasan persiapan menyambut konser Back to 90's with Sheila on 7. Kami (mas wawan-sekretaris sih sebenarnya) mulai mendesain sticker, pin, spanduk dan x-banner. Sticker ini akan kami bagikan gratis untuk para penonton konser buat kenang-kenangan sekaligus promosi komunitas Sheilagank Lombok. Semua anggota kebagian tugas untuk mendesain, mencetak, membagikan sampai jaga stand. Semua dikerjakan sama-sama.
Salah satu rapat pembahasan persiapan konser Back to 90's

Pin Sheilagank Lombok
Foto bersama setelah rapat persiapan konser Back to 90's with Sheila on 7
Kami juga menyiapkan form pendaftaran member baru Sheilagank dan brosur singkat. Semua untuk diedarkan saat konser Back to 90s! Kami yakin semakin banyak member Sheilagank, semakin kuat band kesayangan kita Sheila on 7 dan semakin besar kesempatan kami untuk ngajak anak2 kami kelak untuk sama-sama nonton konser Sheila on 7 (heuheuheu).

Potong Spanduk
Belum konser, tapi sudah heboh

Untuk mengurangi perasaan deg-deg wow, kami juga survey lokasi konser. Kami mau tahu mana pintu masuknya, supaya saat konser bisa serbu ke barisan paling depan. 
Survey lokasi
Sheila on 7 kan jarang-jarang kesini, kami pengen banget ngasih kenang-kenangan. Setelah pembahasan yang cukup alot, kami sepakat untuk memberikan Sapuk (topi khas Lombok yang konon katanya membuat setiap pemakainya tampil lebih gagah 10x lipat, ihirrr) dan makanan khas Lombok. Diturunkan lah koordinator lapangan dan pasukannya untuk menelusuri wilayah Lombok Tengah, Lombok Barat dan Mataram untuk menemukan Sapuk yang sesuai. Beruntungnya Mas Tata berhasil menemukan Sapuk yang kami cari!
Sapuk hasil pencarian ke pelosok Lombok
Persiapan kami hampir rampung. Tinggi meninggi, tiba-tiba drop saat mendengar anak Gunung Rinjani menyemburkan abu vulkaniknya dan membuat bandara internasional Lombok ditutup. Semacam deja vu, teringat saat tahun 2013 konser Sheila on 7 di Lombok tertunda juga karena faktor alam, yaitu meletusnya gunung Kelud. Beberapa anggota Sheilagank Lombok coba mengontak manajemen untuk mendapat konfirmasi kehadiran Sheila on 7, beberapa anggota juga terus memantau instagram mas Brian, mas Duta, mas Eross dan mas Adam untuk mendapat kan update info terbaru. Kami memang sangat mengharapkan kehadiran Sheila on 7, tapi kami juga sudah berlapang dada jika konser harus diundur demi keselamatan dan keamanan mas-mas Sheila on 7 beserta kru. Tak disangka, keputusan Sheila on 7 membuat kami benar-benar terharu, Sheila on 7 dan  kru akan menempuh perjalanan darat demi konser di Lombok! Pejantan Tangguh!
Perjalanan Sheila on 7 #edisilombok dari instagram Mas Brian
Ini kutipan dari catatan Mbak Lia, salah satu anggota Sheilagank Lombok.
"Kami melihat sisi profesionalisme band ini yang begitu tinggi. Disatu sisi tetap memegang kontrak yang sudah terjalin, di sisi lain keinginan mereka untuk tetap berusaha tidak mengecewakan penggemarnya, dengan mengesampingkan ego sebagai artis dan musisi besar di negeri ini. Sebuah perjuangan yang membuat kami para Sheilagank tetap berdiri dan bertepuktangan atas ketulusan, kerja keras pantang menyerah dari mereka. Sebuah totalitas, sebuah dedikasi, perjuangan dan pengorbanan dari band inilah yang membuat kami (sheilagank) sampai sekarang ada untuk mereka. (Bersambung)





2 komentar:

  1. saya sangat terharu sekali.. ihikkihiikkk

    BalasHapus
  2. sebenernya itu bukan kutipan saya tapi bapak genz sebastian yang keceh abis. hehe

    BalasHapus